Minggu, 04 Oktober 2015

Pengertian Ka' bah dan Arah Kiblat

| Minggu, 04 Oktober 2015
Pengertian Ka' bah dan Arah Kiblat - Ka'bah berasal dari  bahasa Arab transliterasi. Ka'bah adalah sebuah bangunan yang berbentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi kaum muslim (umat Islam). Merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah patokan untuk hal-hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia seperti salat. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah.

Ka' bah dan Arah Kiblat

Ka' bah
Ka'bah berbentuki bangunan kubus yang berukuran 12 x 10 x 15 meter. Ka'bah disebut juga dengan nama Baitullah atau Baitul Anq (rumah tua) yang dibangun dan dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekah atas perintah Allah.

Perjalanan Ka'bah yang tak lekang oleh ruang dan waktu selalu menarik diteliti sejauh ini, ada tiga skenario sejarah asal-usul Ka'bah yaitu:
  1. Kalangan sejarawan masa lalu mengatakan Ka'bah dibangun para malaikat sebelum bumi diciptakan.
  2. Skenario kedua mengatakan adalah Nabi Adam AS yang membangun Ka'bah pertama kali sampai masa anaknya shits.
  3. Terakhir Nabi Ibrahim AS salam bersama anaknya yang kemudian juga menjadi Nabi, Ismail AS, membangun rumah suci umat Islam ini di daerah tandus tak berpenghuni. Seiring dengan kepak sejarah, daerah yang masuk wilayah Arab Saudi itu diberi nama mekkah.
Ka'bah menjadi bagian terpenting berdirinya kota Mekah. Setelah Ka'bah dibangun, Ibrahim kemudian diperintahkan Alla swt untuk menyerukan ibadah haji kepada umat manussia. Turut memiliki andil dalam membangun Mekkah adalah malaikat Jibril yang memancarkan mata air zam-zam di tengah padang tandus itu. Mata air menjadi infrastruktur utama dalam membangun sebuah peradaban dan menjadi faktor penting berkembangnya Jazirah Arab.

Ada masa sumur Zam-zam menghilang dan Mekkah dilanda kekeringan. Air di ambil dari sumur-sumur di luar kota Mekkah. Tanpa air Mekkah hanya menjadi padang pasir yang tandus, seperti pada masa Ismail AS, tidak ada yang bisa tinggal di sana. Untung saja Abdul Muthalib kakek Nabi Muhammad SAW. Melalui mimpinya mendapat petunjuk untuk menggali sumur zam-zam. Abdul Muthalib kemudian menuruti mimpinya itu dan menemukan kembali mata air itu.

Dari situlah Mekkah berkembang menjadi kota kota yang sangat penting secara agama, budaya, politik, bahkan ekonomi. Setelah Ka'bah berdiri pasar-pasar pun brmunculan disekitarnya dan itupun berperan penting bagi kehidupan masyarakat Jazirah Arab.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar