Jumat, 30 Oktober 2015

Pengertian Pasar

| Jumat, 30 Oktober 2015
Pengertian Pasar - Biasanya kalau kita berbicara mengenai pasar, kita akan langsung teringat dengan suatu tempat. Pasar memang sering dikaitkan dengan tempat, yaitu tempat bertemunya pihak pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi sehingga terjadi proses jual beli. Misalnya jika kamu membutuhkan buku tulis, sandal, baju seragam, sayuran, buah-buahan, atau daging, kamu akan mencarinya kemana? Apakah kamu akan mencari satu persatu orang yang membuat buku tulis, sandal, atau langsung pergi ke penjahit, petani, atau tempat pemotongan hewan? Kalau hal itu kamu lakukan, pasti akan sulit dan membutuhkan waktu yang lama. 
Pasar Tradisional

Pasar Modern
Ada cara yang lebih muda, yaitu kamu pergi saja ke pasar. Biasanya barang apa pun yang kita butuhkan akan kita temukan disana. Beberapa contoh pasar ialah Pasar Senen di Jakarta, Pasar Cinde di Palembang dan Pasar Klewer di Solo.

Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian pasar semakin luas. Pasar bukan hanya dilihat sebagai tempat melainkan sebagai kegiatan transaksi jual beli yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Dengan bantuan kemajuan teknologi saat ini, penjual dan pembeli tidak harus bertemu secara langsung dalam melakukan transaksi melainkan dapat melalui telepon, surat, atau internet.

Demikian juga halnya dengan barang yang diperjualbelikan penjual dapat hanya memberikan contohnya melalui gambar. Dalam pengertian ini, pasar dapat terbentuk dimana saja dan kapan saja. Jadi, ada pasar yang bersifat konkret (nyata), yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli, serta pasar yang bersifat abstrak(tidak nyata) yaitu terjadinya transaksi jual beli tanpa penjual dan pembeli bertemu secara langsung. Pasart dalam pengertian tempat ataupun kegiatan dapat terbentuk jika ada penjual, pembeli, barang yang dipeerjualbelikan, serta adanya kegiatan transaksi jual beli.

Secara garis besar, ada tiga pasar utama (three basic market), yaitu 1) pasar barang dan jasa (goods and services market), 2) pasar tenaga kerja (labour market), 3) pasar keeuangan (financial market). Dalam pasar barang dan jasa, yang diperjualbelikan ialah barang maupun jasa. Pedagang menjual barang atau jasanya dengan harga tertentu dan pembeli juga akan berusaha mendapatkan barang yang dibutuhkannya dengan harga sesuai kemampuannya. Misalnya, Pak Ucok menawarkan kemeja dengan harga Rp 25.000 per potong. Bu Cicih yang akan membeli kemeja dari Pak Ucok berusaha mendapatkan kemeja tersebut dengan harga Rp 20.000 per potong. Setelah terjadi tawar menawar dalam transaksi jual beli tersebut, dicapai kesepakatan harga kemeja tersebut Rp 22.000 per potong.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar