Jumat, 19 Februari 2016

Pengertian Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK)

| Jumat, 19 Februari 2016
Pengertian Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) - Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) adalah upaya pelayanan komprehensif di Rumah Sakit untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetric dan neonatal yang kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) juga harus mampu memberikan transfuse darah dan bedah Caesar serta perawatan neonatal secara intensif, dimana kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih yang tinggi.
IGD PONEK
Tujuan dari Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) adalah
  1. Untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetric dan neonatal sehingga dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
  2. Diharapkan dapat menurunkan derajat kesakitan dan meminimalkan jumlah kematian para ibu dan bayi di Indonesia. Hal ini terkait pula dengan fakta bahwa AKI dan AKB di Indonesia yang menempati urutan atas di ASEAN.
  3. PONED dan PONEK diadakan juga bertujuan untuk menghindari rujukan yang lebih dari dua jam dan untuk memutuskan rantai rujukan itu sendiri.

Ruang lingkup PONEK
  1. Batasan yang boleh dilakukan oleh Bidan. Dalam PONEK, bidan boleh memberikan pelayanan sebagai berikut: 1) Injeksi antibiotika; 2) Injeksi uterotonika; 3) Injeksi sedative; 4) Plasenta manual; 5) Transfusi darah; dan 6) Perawatan neonatal secara intensif.
  2. Kriteria Rumah Sakit. 1) Memiliki fasilitas rawat inap; 2) Memiliki Puskesmas binaan; 3) Rumah sakit tipe C.

Hambatan dan kendala dalam penyelenggaraan PONED dan PONEK adalah:
  • Mutu Sumber Daya Manusia yang rendah
  • Sarana-prasarana yang kurang
  • Keterampilan yang kurang
  • Koordinasi antara puskesmas PONED dan rumah sakit PONEK dengan puskesmas non PONED belum maksimal.
  • Kebijakan yang kontradiktif
  • Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum memadai.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar