Minggu, 17 April 2016

Pengertian Rasa Hormat

| Minggu, 17 April 2016
Pengertian Rasa Hormat - Secara umum, rasa hormat (respect) merupakan cara merasakan dan berperilaku. Kamus Merriam Webster Collegiate menawarkan dua sinonim untuk kata benda hormat atau menghormati yakni pertimbangan (yang berarti suatu tindakan memberi perhatian khusus) dan penghargaan (perhatian yang tinggi dan khusus tinggi atau khusus). Jadi, istilah istilah rasa hormat merujuk pada cara berperilaku dan berperasaan.
Rasa Hormat

Pengertian Rasa Hormat
Rasa hormat adalah suatu sikap penghargaan, kekaguman, atau penghormatan kepada pihak lain. Rasa hormat sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak biasa diajarkan untuk menghormati orang tua, saudara, guru, orang dewasa, aturan sekolah, peraturan lalu lintas, keluarga, dab budaya serta tradisi yang dianut dalam masyarakat. Begitu pula, penghargaan terhadap perasaan dan hak-hak orang lain, pimpinan, bendera, negara, kebenaran, dan pandangan orang lain sekalipun mungkin berbeda dengan pandangan kita.

Dalam suatu negara yang multikultur seperti Indonesia, saling hormat-menghormati antara sesama warga dalam masyarakat mutlat sangat diperlukan. Perbedaan suku, ras, bahasa, agama, status sosial, dan letak geografis menyebabkan perbedaan budaya, tradisi, dan bahkan cara pandang sering menjadi masalah jika tidak menjunjung tinggi rasa hormat di antara sesama. Namun, menjadi kekuatan yang luar biasa ketika keberagaman tersebut diolah dan dikembangkan dengan penuh hormat. Nilai-nilai pancasila khususnya sila kedua dan ketiga kemanusiaan yang adil dan beradab dan persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi terjewantahkan dalam suatu kehidupan yang harmonis.

Untuk mewujudkan semua itu, beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penanaman nilai rasa hormat dapat diajukan seperti bagaimana rasa hormat itu dipahami secara umum? Bagaimana menanamkan rasa hormat dalam masyarakat? Apa implikasi pemahaman, sikap dan tindakan hormat terhadap persoalan moral dan isu-isu sosio-politik seperti rasisme, terorisme, paternalism. pluralism, dan lain-lain? Pertanyaan serupa juga dapat diajukan untuk menjadi bahan pijakan bersama dalam keidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai seorang pendidik, penulis menaruh harapan yang begitu besar terhadap institusi pendidikan termasuk di dalamnya guru, murid kepala sekolah, dan para stakeholder lainnya untuk membangun pemahaman yang serius terhadap perlunya rasa hormat-menghormati. Begitu pula nilai-nilai karakter yang lain perlu diintegrasikan secara komperehensif dalam berbagai aktivitas pembelajaran. Hanya dengan pendidikan itu rasa hormat itu dikaji dan didiskusikan kemudian dipraktekkan. Sekolah, masyarakat, dan rumah tangga perlu bersama-sama dalam upaya memberi pemahaman dan bertindak atas dasar saling hormat-menghormati.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar