Jumat, 22 April 2016

Pengertian Tafsir

| Jumat, 22 April 2016
Pengertian Tafsir - Secara etimologis tafsir merupakan bentuk mashdar (verbal abstrak) sebagai derivasi dari verba fassara-yafassiru yang berarti menjelaskan atau menyatakan. Pengertian ini tidak jauh berbeda dari pengertian terminologisnya yang dapat dilihat dalam berbagai pendapat ulama berikut ini.

Pengertian Tafsir
Tafsir 
Al-Kilby dalam at-Tash-hiel: tafsir adalah : menyerahkan Al-Qur'an, menerangkan ma'nanya, dan apa yang dikehendaknya dengan nasahnya atau dengan isyaratnya, atau dengan tujuannya.
  • As Zarkasy dalam al-Burhan: tafsir adalah menerangkan makna-makna Al-Qur'an dan mengeluarkan hukum-hukumnya dan hikmah-hikmahnya.
  • Al Jazairi dalam Shahib al-Taujih: tafsir pada hakikatnya ialah mensyaratkan lafadh yang sukar dipahamkan oleh pendengar dengan uraian yang menjelaskan maqsud. Yang demikian itu adakalnya dengan menyebut murodifnya, atau yang mendekatinya, atau ia mempunyai petunjuk kepadanya melalui suatu jalan adalah (petunjuk).
  • Al-Jurjany: tafsir pada asalnya ialah membuka dan melahirkan. Pada istilah syara' ialah menjelaskan makna ayat, urusannya kisah-kisahnya dan sebab diturunkan ayat, dengan lafadh yang menunjuk kepadanya secara terang.
Tafsir dianggap sebagai disiplin ilmu Islam yang paling mulia dan luas cakupannya. Kemudian disiplin ilmu ini dikaitkan dengan materi yang dikajinya, yaitu firman-firman Allah, sementara keluasan cakupannya ditandai oleh fakta bahwa seorang ahli tafsir membahas berbagai macam disiplin ilmu. Misalnya, ahli tafsir kadang-kadang membahas akidah, fikih, ahlak. Di samping itu, tidak mungkin seseorang dapat menarik pelajaran dari ayat-ayat Al-Qur'an kecuali dengan mengetahui makna-maknanya.

Oleh karena itu, seorang muslim sangat penting belajar tafsir Al-Qur'an agar mampu mengambil manfaat darinya dan mampu mengikuti jejak 

Ibnu Jarir Ath-Thobari berkata: Di dalam hasungan Allah kepada hamba-hambanya agar mereka mengambil ibrah dari ayat-ayat Al-Qur'an terdapat perintah yang mewajibkan mereka mengetahui tafsir ayat-ayat yang mampu diketahui oleh manusia. (Tafsir Thobari: 1/161).

Begitu pentingnya mengetahui tafsir Al-Qur'an, sampai-sampai Ibnu Mas'ud menceritakan bahwa para sahabat jika mempelajari sepuluh ayat dari Al-Qur'an tidak akan melampauinya sampai mereka mengetahui maknanya dalam rangka untuk mengamalkannya. Dalam hal ini, makna yang hendak diungkap dalam Al-Qur'an tersebut tentu saja sampai kepada tataran kosakata demi mendapatkan pengertian yang intens.

Beberapa riwayat dan pandangan ulama lainnya menegaskan pentingnya belajar ilmu tafsir. Misalnya, berdasarkan riwayat dari Ibnu Jarir, Sa'id bin Jubair berkata: Barang siapa membaca Al-Qur'an kemudian tidak tahu tafsirnya, maka seakan-akan dia seperti orang buta atau orang badui (Arab gunung). Al-Anshori (dalam Suyuthi, tahun: 386) berkata: Pekerjaan yang paling mulia digeluti manusia adalah tafsir Al-Qur'an. Pentingnya belajar tafsir secara tersirat diungkapkan sendiri oleh Al-Qur'an dalam Surah Shad ayat 29.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar