Pengertian Politik - Politik memiliki makna yang cukup beragam. Ada yang menyebut
dengan seni dan ilmu pemerintah, ilmu tentang negara, dan pembagian kekuasaan.
Pada dasarnya politik berkenanaan dengan perilaku manusia dalam mendapatkan
kekuasaan, menjalankan kekuasaan, dan mempertahankan kekuasaan.
Rapat Paripurna DPR |
Pidato presiden joko widodo |
Jika dalma suatu masyarakat terjadi interaksi antara dua
orang atau lebih, maka disitu sebenarnya orang tersebut telah terlibatdalam
suatu hubungan politik (Rodee, dkk., 1991). Oleh karena itu, Aristoteles
memandang manusia menurut kondratnya sebagai binatang politik (zoon politicon).
Hal ini berarti bahwa manusia memiliki kemampuan untuk hidup berkelompok dengan
manusia yang lain dalam suatu organisasi yang teratur, sistematis dan memiliki
tujuan yang jelas, yaitu negara.
Berkelompok dalam kehidupan manusia juga merupakan suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi. Beberapa kebutuhan hidup manusia yang dapat
dipenuhi melalui kehidupan berkelompok antara lain komunikasi, keamanan,
ketertiban, keadilan, kerja sama, dan untuk mendapatkan kesejahteraan.
Kehidupan kelompok manusia tercermin dalam berbagai bentuk, mulai dari kelompok
yang terorganisir maupun yang tidak terorganisir. Sebagai insan politik,
manusiamemiliki nilai-nilai yang patut dikembangkan untuk mempertahankan
komunitasnya, yaitu nilai kesaatuan, solidaritas, kebersamaan, dan
berorganisasi.
Perkataan ‘politik’ memiliki arti tertentu. Dalam pandangan
yang menekankan pada pendekatan proses, politik diartikan sebagai proses dalam
menentukan dan melaksanakan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan
kekuasaan yang dimiliki oleh pihak-pihak yang berkepentingan (Balandier, 1986).
Politik tidak terlepas dari soal-soal yang mengenai negara dan pemerintah.
Hidup dan suburnya negara serta tindak tanduk pemerintah selalu menjadi sasaran
kajian politik (Prodjodikoro, 1981).
Hoogewerf (dalam Siswoyo, 1994), menegaskan bahwa inti
politik adalah kebijakan (policy), yaitu usah manusia dilakukan tidak hanya
untuk menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam
lingkungannya,melainkan secara aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat,
mempercepat, mengendalikan atau mengubah arah dalam perubahan itu.
Kata politik dalam kehidupan sehari-hari sering pula diberi
makna negatif, dengan konotasi seperti penipuan, kebohongan, akal-akalan, dan
permusuhan. Semua itu dapat berakibat buruk sehingga sebagian orang berusaha
menjauh dari dunia politik dan menganggap bahwa politik itu sebagai sesuatu
yang kotor.
Konotasi positif terhadap pemaknaan politik sesuai dengan
hakikat politik yang menjanjikan bagi kehidupan manusia, antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Politik dalam arti kepentingan umum. Artinya,
urusan politik senantiasa berhubungan dengan kepentingan umum. Itulah sebabnya,
politik selalu berhubungan dengan negara dan pemerintahan. 2. Politik sebagai kebijakan (policy). Sebagaimana
dikemukakan oleh Carl J. Friedrich (dalam Islamy, 1997), kebijakan diartikan
sebagai tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang,
kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya
hambatan-hambatan tertentu dalam mencari peluang untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar