PengertianTerapi Biologi untuk kanker - Selama
ini, ada tiga pengobatan utama untuk mengatasi kanker, yaitu operasi,
kemoterapi, dan radiasi. Sekarang, terapi kanker semakin lengkap dengan
perkembangannya terapi biologi. Tetapi pelengkap ini mampu mempertinggi tingkat
kelangsungan hidup penderita kanker (survival rate).
Terapi Biologi |
Terapi
biologi merupakan terapi alternative yang aman, bermanfaat, logis secara
pemikiran kedokteran, mudah dilaksanakan, dan berdasarkan penelitian ilmiah.
Sesuai dengan namanya, terapi biologi biasa menggunakan bahan alam dan flora
dan fauna. Indonesia memiliki kekayaan tanaman obat dan dengan berbagai
khasiat. Juga bahan obat yang berasal dari berbagai tumbuhan hewan.
Menurut
Dr. Kooenadi Saputra Sp. H., staf peneliti Departemen Kesehatan, terapi biologi
untuk kanker dapat digunakan sebagai terapi alternative bagi penderita kanker
yang memiliki kondisi kontraindikasi jika diterapi secara konvensional. Terapi
biologi berfungsi membantu dan memperkuat efek terapi konvensional.
Dalam
hal pengobatan kanker, terapi biologi, yang berdasarkan paradigm pengobatan
Timur, bertujuan meningkatkan daya tahan tubuh, memperhambat pertumbuhan
kanker, mengurangi nyeri, dan memperbaiki fungsi utama tubuh. Adapun, terapi
konvensional, yang beerlandaskan kedokteran Barat, bertujuan membuang tumor
dengan pembedahan (operasi), membunuh sel kanker dengan bahan kimia
(kemoterapi) atau merusak sel kanker dengan radiasi (radioterapi).
Menurut
Dr. Samsuridjal Djauzi, Directur Utama RS Kanker Dharmais, terapi biologi dapat
mengurangi efek samping dari terapi konvensional. Misalnya dapat mengurangi
rasa mual, muntah, dan rambut rontok akibat terapi konvensional. Hal yang sama
juga dikemukakan oleh DR. Sutjipto, Sp. B. Onk., ahli bedah onkologi rumah
sakit yang sama. Ia menjelaskan bahwa setelah menjalani operasi, kemoterapi,
dan radiasi sebaiknya pengobatan kanker dilanjutkan dengan terapi biologi.
Misalnya berupa terapi hormonal dan terapi gen. Dalam hal ini terapi biologi
diperlukan untuk mempertinggi tingkat kelangsungan hidup, mencegah efek
kekambuhan, dan memperpanjang masa bebas penyakitnya.
Terapi
kanker dengan tanaman obat diaplikasikan pada kanker yang terdiagnosis dini.
Kanker yang telah mendapat tindakan bedah diberikan bersama radioterapi dan
kemoterapi untuk memperkuat efek kemoterapi ataupun untuk mengurangi efek
samping obat. Selain itu, juga sebagai kemoprevensi bagi mereka yang berisiko
tinggi terkena kanker. Contoh tanaman obat untuk pengobatan kanker, antara lain
berasal dari family Cruciferae, seperti kubis, sawi, lobak, brokoli, dan
kembang kol. Sejumlah penelitian mengonfirmasi manfaat tanaman itu sebagai
antitumor, antiinflamasi, immunomodulator (peningkat daya tahan tubuh), dan
hepatoprotektor (pelindung fungsi hati).
Menurut
Koosnadi, terapi kanker dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa bagian
tubuh hewan. Misalnya berupa tulang rawan hiu dan ekstrak timus (kelenjar pada
masa anak yang terdapat di depan bagian terbawah tnggorok).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar