Ahlak Rasulullah dalam Makan dan Minum - Rasulullah saw. mengawali makan
dan minumnya dengan membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim) dan membaca
hamdalah (alhamdulilah) jika telah selesai. Bila seseorang lupa menyebut nama
Allah ketika hendak makan, jika teringat di saat sedang makan hendaknya
membaca: bismillahi awwalahu wa akhirahu (dengan menyebut nama Allah di awal
dan di akhirnya).
Ahlak Rasulullah dalam Makan dan Minum |
Ahlak Rasulullah dalam Makan dan Minum |
Mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan selalu dilakukan oleh Rasulullah saw. Rasulullah makan dengan
tiga jari tangan kanan, yaitu jari tengah, jari telunjuk, dan ibu jari. Setelah
selesai makan, beliau terlebih dahulu menjilati jari tangannya hingga taka da
sedikit pun makanan yang tersisa. Nabi saw, memperkecil suapan agar mudah masuk
ke dalam mulut ketika makan. Secara medis, hal ini akan mempermudah proses
dalam mengunyah. Sebab, apabila banyak makanan di dalam mulut, biasanya akan
membuat orang malas untuk mengunyah sehingga makanan menjadi tergesa-gesa. Hal
ini membuat proses pencernaan selanjutnya menjadi tidak sempurna. Dan makan
dengan tergesa-gesa dapat menyebabkan udara masuk ke saluran cerna sehingga
menyebabkan perut kembung. Udara yang masuk bersama makanan ke saluran napas
bisa menyebabkan tersendak. Di samping itu, apabila mulut penuh dengan makanan maka
secara etika hal itu tidaklah sopan.
Secara medis, proses mengunyah
makanan memiliki arti penting. Mengunyah penting untuk kesehatan karena
menghancurkan makanan menjadi partikel-partikel kecil sehingga enzim pencernaan
bisa bekerja lebih efektif. Sebab, kecepatan pencernaan ditentukan oleh luas
permukaan partikel makanan yang bersentuhan dengan enzim-enzim tersebut.
Makanan yang menjadi partikel kecil akan mencegah mukosa (lapisan jaringan yang
membatasi tongga saluran cerna dan saluran napas) dari lecet. Selain itu,
mengunyah akan memudahkan penyaluran makanan melewati saluran cerna. Aktivitas
mengunyah merangsang pengeluaran air ludah dan enzim pencernaan.
Hikmah di balik mengunyah makanan
adalah melatih kesabaran. Ketika sedang lapar, makan cenderung tergesa-gesa
sehingga terkadang menjadi lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dan hikmah paling
penting dari mengunyah makanan adalah agar kita dapat menikmati makanan sambil
mensyukuri rezeki yang telah diberikan oleh Alla SWT. Sementara masih banyak
orang-orang yang kekurangan makanan, alangkah mulianya jika kita dapat berbagi
kepada mereka yang kekurangan.
Selain itu, kebiasaan baik
Rasulullah ketika makan yang wajib kita tiru diantaranya adalah tidak makan
secara berlebih-lebihan, mengambil makanan yang terdekat terlebih dahulu dan
tidak mengambil makanan yang berada di tengah piring sebelum yang di pinggir
habis (mengajari keteraturan), tidak mengonsumsi makanan panas dan basi, tidak
mencela makanan, duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar, tidak makan
sambil berbaring, dan tidak langsung tidur setelah makan (tidur dengan perut
kekenyangan dapat menyebabkan makanan naik ke atas dan menyumbat saluran napas,
sehingga dapat menyebabkan henti napas dan tersendak), tidak meniup makanan
yang masih panas (karena akan menimbulkan bau tidak sedap dari mulut dan
menularkan penyakit), duduk saat minum, mengambil napas tiga kali dalam sekali
minum dan tidak bernapas di dalam gelas, selalu makan bersama, (secara sosial,
hal ini menunjukkan ahlak Rasulullah), tidak membelakangi orang yang sedang
makan (menjaga kesopanan), dan selalu mendoakan orang yang memberinya makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar