Minggu, 20 September 2015

Ahlak Rasulullah dalam Makan dan Minum

| Minggu, 20 September 2015


Ahlak Rasulullah dalam Makan dan Minum - Rasulullah saw. mengawali makan dan minumnya dengan membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim) dan membaca hamdalah (alhamdulilah) jika telah selesai. Bila seseorang lupa menyebut nama Allah ketika hendak makan, jika teringat di saat sedang makan hendaknya membaca: bismillahi awwalahu wa akhirahu (dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhirnya).

Ahlak Rasulullah dalam Makan dan Minum

Ahlak Rasulullah dalam Makan dan Minum
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan selalu dilakukan oleh Rasulullah saw. Rasulullah makan dengan tiga jari tangan kanan, yaitu jari tengah, jari telunjuk, dan ibu jari. Setelah selesai makan, beliau terlebih dahulu menjilati jari tangannya hingga taka da sedikit pun makanan yang tersisa. Nabi saw, memperkecil suapan agar mudah masuk ke dalam mulut ketika makan. Secara medis, hal ini akan mempermudah proses dalam mengunyah. Sebab, apabila banyak makanan di dalam mulut, biasanya akan membuat orang malas untuk mengunyah sehingga makanan menjadi tergesa-gesa. Hal ini membuat proses pencernaan selanjutnya menjadi tidak sempurna. Dan makan dengan tergesa-gesa dapat menyebabkan udara masuk ke saluran cerna sehingga menyebabkan perut kembung. Udara yang masuk bersama makanan ke saluran napas bisa menyebabkan tersendak. Di samping itu, apabila mulut penuh dengan makanan maka secara etika hal itu tidaklah sopan.

Secara medis, proses mengunyah makanan memiliki arti penting. Mengunyah penting untuk kesehatan karena menghancurkan makanan menjadi partikel-partikel kecil sehingga enzim pencernaan bisa bekerja lebih efektif. Sebab, kecepatan pencernaan ditentukan oleh luas permukaan partikel makanan yang bersentuhan dengan enzim-enzim tersebut. Makanan yang menjadi partikel kecil akan mencegah mukosa (lapisan jaringan yang membatasi tongga saluran cerna dan saluran napas) dari lecet. Selain itu, mengunyah akan memudahkan penyaluran makanan melewati saluran cerna. Aktivitas mengunyah merangsang pengeluaran air ludah dan enzim pencernaan.

Hikmah di balik mengunyah makanan adalah melatih kesabaran. Ketika sedang lapar, makan cenderung tergesa-gesa sehingga terkadang menjadi lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dan hikmah paling penting dari mengunyah makanan adalah agar kita dapat menikmati makanan sambil mensyukuri rezeki yang telah diberikan oleh Alla SWT. Sementara masih banyak orang-orang yang kekurangan makanan, alangkah mulianya jika kita dapat berbagi kepada mereka yang kekurangan.

Selain itu, kebiasaan baik Rasulullah ketika makan yang wajib kita tiru diantaranya adalah tidak makan secara berlebih-lebihan, mengambil makanan yang terdekat terlebih dahulu dan tidak mengambil makanan yang berada di tengah piring sebelum yang di pinggir habis (mengajari keteraturan), tidak mengonsumsi makanan panas dan basi, tidak mencela makanan, duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar, tidak makan sambil berbaring, dan tidak langsung tidur setelah makan (tidur dengan perut kekenyangan dapat menyebabkan makanan naik ke atas dan menyumbat saluran napas, sehingga dapat menyebabkan henti napas dan tersendak), tidak meniup makanan yang masih panas (karena akan menimbulkan bau tidak sedap dari mulut dan menularkan penyakit), duduk saat minum, mengambil napas tiga kali dalam sekali minum dan tidak bernapas di dalam gelas, selalu makan bersama, (secara sosial, hal ini menunjukkan ahlak Rasulullah), tidak membelakangi orang yang sedang makan (menjaga kesopanan), dan selalu mendoakan orang yang memberinya makanan.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar