Pengertian Pranata Agama - Pranata agama adalah pranata yang fungsinya mengatur
kehidupan manusia dalam kaitannya dengan kehidupan keaagamaan. Mengapa agama
dikatakan sebagai sebuah pranata? Hal ini terjadi karena setiap agama mempunyai
tujuan yang jelas, mempunyai umat, tempat beribadah, acara ritual, dan herarki
kepemimpinan agama yang jelas. Setiap agama pasti mengajarkan kepada manusia
untuk berbuat baik dan menghormati sesame manusia.
Pengertian Pranata Agama |
Pranata Agama |
Tidak hanya sesama manusia
untuk berbuat baik dan menghormati sesama manusia, misalnya kamu sebagai
seorang murid wajib berbuat baik dan menghormati sesamamu serta wajib menjaga
lingkungan sekitarmu. Kamu tidak merusak lingkunganmu dan tidak membuang sampah
sembarangan. Jadi, pada dasarnya pranata agama merupakan suatu pranata yang
merumuskan dan mengatur hubungan manusia dengan sesame, lingkungan sekitar, dan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal agama, pemerintah Indonesia merumuskan
dengan jelas tentang jaminan kebebasan beragama dan penegasan akan keyakinan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dirumuskan dalam pasal 29 UUD 1945.
Dalam menjalani hidupnya, manusia selalu menghadapi masalah,
tetapi dalam menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapinya, manusia tidak
mampu menyelesaikan dengan akalnya semata, tetapi juga harus mendasarkan pada
agama yang di anutnya. Ketika menghadapi masalah, sering timbul perasaan takut,
bingung, kesal, putus asa, khawatir dan tertekan.
Agama mungkin dapat mengurangi atau mungkin menghilangkan
perasaan-perasaan itu. Walaupun, kemajuan ilmu pengetahuan maupun teknologi
pada saat ini dianggap mampu menyelesaikan semua masalah. Lalu, apakah fungsi
agama itu? Secara garis besarnya agama berfungsi sebagai berikut.
1. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan
manusia dengan tuhannya.
2. Sebagai sumber pedoman hidup, baik bagi individu maupun
kelompok karena agama merupakan sumber kebenaran yang berlaku sepanjang masa
dan datang dari pusat kebenaran, yaitu Tuhan.
3. Merupakan tuntutan bagi manusia ketika ia bertindak,
yaitu tentang prinsip benar atau salah sehingga perilaku menyimpang dapat
dihindari.
4. Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari
suatu agama. Misalnya, sebagai umat Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Khong Hu
Chu.
5. Sebagai pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang
mewajibkan untuk selalu berbuat baik kepada sesamanya dan lingkungan hidupnya.
6. Sebagai pedoman akan perasaan keyakinan bagi manusia
terutama ketika ia berbuat baik. Siapapun orangnya yang selalu berbuat baik
akan mendapatkan pahala dari Tuhannya.
7. Sebagai sarana untuk mengungkapkan keindahan. Misalnya,
manusia dapat mengekspresikan rasa keindahan lewat hal-hal yang berkaitan
dengan kepercayaan agama yang dianutnya.
8. Sebagai pedoman untuk menyadari bahwa keberadaan alam
semesta dengan segala isinya termasuk di dalamnya, harus disikapi manusia
dengan rasa syukur dan ikhlas.
9. Sebagai sarana rekreasi dan hiburan. Untuk mencapai
ketenangan dan kesegaran jiwa, manusia dapat menjalankan ritual agama seperti
salat, yoga dan meditasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar