Minggu, 25 Oktober 2015

Pengertian Pranata Agama

| Minggu, 25 Oktober 2015
Pengertian Pranata Agama - Pranata agama adalah pranata yang fungsinya mengatur kehidupan manusia dalam kaitannya dengan kehidupan keaagamaan. Mengapa agama dikatakan sebagai sebuah pranata? Hal ini terjadi karena setiap agama mempunyai tujuan yang jelas, mempunyai umat, tempat beribadah, acara ritual, dan herarki kepemimpinan agama yang jelas. Setiap agama pasti mengajarkan kepada manusia untuk berbuat baik dan menghormati sesame manusia. 
Pengertian Pranata Agama

Pranata Agama
Tidak hanya sesama manusia untuk berbuat baik dan menghormati sesama manusia, misalnya kamu sebagai seorang murid wajib berbuat baik dan menghormati sesamamu serta wajib menjaga lingkungan sekitarmu. Kamu tidak merusak lingkunganmu dan tidak membuang sampah sembarangan. Jadi, pada dasarnya pranata agama merupakan suatu pranata yang merumuskan dan mengatur hubungan manusia dengan sesame, lingkungan sekitar, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal agama, pemerintah Indonesia merumuskan dengan jelas tentang jaminan kebebasan beragama dan penegasan akan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dirumuskan dalam pasal 29 UUD 1945.

Dalam menjalani hidupnya, manusia selalu menghadapi masalah, tetapi dalam menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapinya, manusia tidak mampu menyelesaikan dengan akalnya semata, tetapi juga harus mendasarkan pada agama yang di anutnya. Ketika menghadapi masalah, sering timbul perasaan takut, bingung, kesal, putus asa, khawatir dan tertekan.

Agama mungkin dapat mengurangi atau mungkin menghilangkan perasaan-perasaan itu. Walaupun, kemajuan ilmu pengetahuan maupun teknologi pada saat ini dianggap mampu menyelesaikan semua masalah. Lalu, apakah fungsi agama itu? Secara garis besarnya agama berfungsi sebagai berikut.

1. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan tuhannya.
2. Sebagai sumber pedoman hidup, baik bagi individu maupun kelompok karena agama merupakan sumber kebenaran yang berlaku sepanjang masa dan datang dari pusat kebenaran, yaitu Tuhan.
3. Merupakan tuntutan bagi manusia ketika ia bertindak, yaitu tentang prinsip benar atau salah sehingga perilaku menyimpang dapat dihindari.
4. Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama. Misalnya, sebagai umat Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Khong Hu Chu.
5. Sebagai pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan untuk selalu berbuat baik kepada sesamanya dan lingkungan hidupnya.
6. Sebagai pedoman akan perasaan keyakinan bagi manusia terutama ketika ia berbuat baik. Siapapun orangnya yang selalu berbuat baik akan mendapatkan pahala dari Tuhannya.
7. Sebagai sarana untuk mengungkapkan keindahan. Misalnya, manusia dapat mengekspresikan rasa keindahan lewat hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan agama yang dianutnya.
8. Sebagai pedoman untuk menyadari bahwa keberadaan alam semesta dengan segala isinya termasuk di dalamnya, harus disikapi manusia dengan rasa syukur dan ikhlas.
9. Sebagai sarana rekreasi dan hiburan. Untuk mencapai ketenangan dan kesegaran jiwa, manusia dapat menjalankan ritual agama seperti salat, yoga dan meditasi.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar