Selasa, 15 Maret 2016

Pengertian Arsenik

| Selasa, 15 Maret 2016
Pengertian Arsenik - Beberapa waktu yang lalu kontroversi masalah Teluk Buyat menghangat. Ada dua sumber pencemaran yang dicurigai merkurium dan arsenik. Untuk merkurium sudah dibahas dengan lengkap dalam berbagai tulisan dan kesempatan. Namun, arsenic sampai saat ini belum banyak diulas. Tulisan ini akan membahas berbagai tentang arsenic yang teridentifikasi dengan baik. Selain itu, diberikan pada ulasan singkat dengan kaitannya dengan kasus di Buyat.
Racun Arsenik

Penyakit yang di timbulkan oleh Racun Arsenik

Contoh Arsenik
Arsenik adalah salah satu logam toksik yang secara alamiah ada. Walaupun sering diklasifikasi dalam logam, arsenic lebih bersifat nonlogam.  Di alam, arsenik biasa ditemui sebagai anion (partikel bermuatan negative). Hal ini berbeda dengan logam yang biasa ditemui sebagai kation.

Senyawa arsenic, seperti arsenic oksida As2O3, adalah yang umum digunakan sejak zaman Romawi sampai abad pertengahan. Senyawa As2O3 yang berwarna putih dan tidak berasa bila diberikan sedikit-sedikit dalam jangka waktu lama akan sulit terdeteksi. Dulu, arsenic di kenal juga dengan nama bubuk pelancar warisan pasalnya sering digunakan para cucu yang sudah kebelet untuk mendapat warisan dari kaketnya.

Dulu, senyawa arsenic digunakan luas sebagai pestisida dan herbisida sebelum ditemukan pestisida dari senyawa organic. Contoh penggunaannya adalah pada proses pengawetan kayu (tembaga arsenat kromat), pada herbisida organik, seperti monosodium metanarsonat dan disodium metanarsonat, serta pada insektisida (timbul arsenat). Semua bantuan pada dasarnya mengandung arsenic, biasanya sekitar 1-5 ppm. Konsentrasi yang timbul dijumpai pada batuan beku dan sedimen. Tanah hasil pelapukan batuan biasanya mengandung arsenik antara 0,1-40 ppm, atau rata-rata 5-6 ppm. Air yang berinteraksi dengan batuan atau tanah tadi dari mengikat arseniknya. Sebenarnya, tanah dan semua makanan mengandung  arsenik pula, hanya dalam jumlah sangat kecil. Tiram merupakan hewan yang mengkonsentrasikan arsenik sehingga, mungkin, merupakan hewan yang memiliki kandungan arsenic yang paling tinggi.


Arsenik sebagai logam diketahui bersifat karsiogenik. Kanker paru-paru, kulit, hati, dan ginjal dapat diakibatkan, baik oleh arsenic yang terhirup maupun yang tertelan. Rokok dan paparan dari logam arsenik dapat berefek sinergis. Artinya, efek kanker yang ditimbulkan keduanya akan jauh lebih besar dari jumlah efek yang ditimbulkan masing-masing. Arsenik dalam kadar alami di alam diyakini tidak menimbulkan bahaya. Efek mematikan akan terjadi bila dosis akut di lampaui sehingga terjadi kerusakan saluran pencernaan yang menyebabkan  muntah-muntah yang hebat dan diare.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar