Jumat, 30 September 2016

Pengertian Dementia

| Jumat, 30 September 2016
Pengertian Dementia - Perubahan fungsi kemauan atau kehidupan volutif ini bisa disebabkan oleh beberapa penyakit yang mengakibatkan kemunduran cerebral, khususnya oleh dementia. Sehingga ada impulsivitas yang meledak-ledak tanpa rem, tanpa bisa dikendalikan.
Pengertian Dementia

Dementia Adalah
Dementia adalah kemunduran progresif dari fungsi ingatan dan intelek disebabkan oleh kerusakan-kerusakan yang progresif pada jaringan-jaringan otak, peradangan, penyakit-penyakit pertukaran zat, pendarahan, intoksikasi/keracunan yang kronis, dan trauma-trauma atau luka-luka pada otak.

Dementia pada fase permulaan disebut: dementia awal. Lalu tiba fase kedua, yaitu: dementia, dan fase ketiga disebut: dementia ultima.

Pada dementia awal, pasien banyak mengeluh mengenai ingatannya; jadi terganggu ingatannya, khususnya kemampuan untuk melekatkan bahan pengenalan. Berpikir menjadi sulit, dan intelegensi mulai mundur. Ada labilitas afeksi, dan fungsi kemauan jadi berkurang.

Pada fase kedua, yaitu dementian sebenarnya, fungsi ingatan, konsentrasi, minat dan daya orientasi jadi makin berkurang. Khusunya pribadi yang bersangkutan sukar mengingat waktu, tempat dan person. Pengamatan sering disertai halusinasi. Berpikir menjadi sangat lambat. Isi pikiran sering berupa gambaran-gambaran depresif, hipokondria atau paranoid. Intelegensi jadi mundur, sehingga daya kritik dan daya pertimbangan sangat terganggu. Susasana hati menjadi lesu-lemah dan kusam, tanpa minat. Ada kelebihan afeksi atau emosi, bahkan sering individu yang bersangkutan tidak bisa menguasai perasaan-perasaan sendiri. Selanjutnya perasaannya menjadi kurang peka. Kemauan dan usaha-usaha jadi sangat mundur, tanpa gairah hidup. Namun kadang-kadang ada yang sangat kuat kehidupan volutifnya, tanpa gairah hidup. Namun kadang-kadang ada yang sangat kuat kehidupan volutifnya, yaitu dalam bentuk hyper-seksualitas dan kerakusan makan. Hilang pula kemampuan memperkirakan kepantasan, yang disebuit sebagai: kehilangan-decorum. Kadangkala juga diselingi dengan perbuatan-perbuatan impulsif.

Pada dementia ultima, yaitu fase akhir dari dementia, berlangsung disorientasi total. Kehidupan kembali jadi vegetatif. Hanya tersisa kepingan-kepingan ingatan pada masa kanak-kanak. Ada kemunduran pada semua fungsi (panca)-indera. Hilanglah penguasan diri. Dan pasien sering menderita delier, khususnya pada malam hari. Musnahlah pula gairah hidup dan kemauannya.

Yang disebut dengan dementia pos-traumatis ialah: dementia yang berkelanjutan, disebabkan oleh cedera pada otak. Contohnya adalah sebagai berikut: seorang penderita yang mengalami gegar otak, mengalami pula coma; kemudian ia menjadi delirant. Lalu ada kemajuan, sebab ingatannya bisa baik kembali. Tpi sering kali ia lalu mengalami gangguan-gangguan ingatan dan disorientasi, disebabkan oleh adanya kerusakan atau cedera pada jaringan-jaringan otak. Jika keadaan amnesti atau hilang ingatan ini tidak sembuh-sembuh, akan tetapi terus berlanjut dan menjadi semakin progresif, maka peristiwa ini disebut dementia post-traumatis.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar