Selasa, 03 Maret 2015

Pengertian Lumut Sejati

| Selasa, 03 Maret 2015


Pengertian Lumut Sejati - Lumut sejati banyak ditemukan di daerah yang lembap dan teduh. Mereka memiliki daya kompetisi yang lebih baik di bandingkan kelompok lumut yang lain sehingga daerah penyebarannya lebih luas. Lumut sejati dapat ditemukan di daerah kutub, tropis atau gurun.

leucobryum sp termasuk lumut sejati

Lumut Sejati juga disebut dengan lumut daun atau bryopsida.

Lumut sejati merupakan tumbuhan kecil yang memiliki batang semu tegak dengan lembaran daun yang tersusun spiral. Sepintas tumbuhan tersebut tampak seperti rumput. Selain itu, lumut sejati ada juga yang tampak seperti hamparan karpet atau beledu. Di hutan, tumbuhan ini sering kali membentuk lantai dasar hutan atau menempel pada batang kayu.

Lumut sejati dapat beradaptasi pada lingkungan yang “aneh”. Misalnya, lumut tembaga (copper mosses) ditemukan hanya di daerah yang mengandung tembaga sehingga tumbuhan tersebut dapat dijadikan sebagai indicator untuk deposit tembaga. Jenis lainnya, lumut bercahaya (luminous mosses) yang memiliki cahaya hijau keemasan ditemukan hanya di dalam gua, di bawah akar pohon, dan beberapa tempat yang teduh.

Lumut sejati memiliki kutikula dan stomata sehingga dapat mencegah hilangnya air dalam selnya. Jika dating musim kering secara terus menerus dan berlangsung lama, maka lumut sejati akan mengalami dormansi. Tumbuhan tersebut tampak layu, berwarna cokelat, dan seolah-olah mati. Akan tetapi, segera setelah turun hujan, lumut sejati menjadi hijau dan aktivitas metabolismnya kembali aktif.

Reproduksi lumut sejati dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Kebanyakan reproduksi aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi. Bagian dari tumbuhan tersebut dapat tumbuh menghasilkan tunas atau kuncup yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi lumut baru. Selain itu, lumut sejati juga mengalami pergiliran keturunan dari fase gametofit ke fase sporofit yang berlangsung secara bergantian. Pada fase gametofit (fase generative), lumut menghasilkan gametangium anteridium dan arkegonium. Anteredium akan menghasilkan spermatozoid, sedangkan arkegonium menghasilkan sel telur. Pada fase tersebut spermatozoid berenang menuju sel telur hingga terjadi peleburan sel kelamin. Hasil peleburan kedua sel kelamin. Hasil peleburan kedua sel kelamin akan membentuk zigot. Selanjutnya, zigot akan tumbuh menjadi sporogonium (fase sporofit) yan tetap menempel pada lumut (fase gametofit).

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar