Senin, 29 Juni 2015

Pengertian Tobat dalam Islam

| Senin, 29 Juni 2015
Pengertian Tobat dalam Islam - Menurut bahasa, kata tobat berasal dari bahasa Arab, yakni taba -  yatubu – taubatan yang artinya ampunan, sedangkan menurut istilah, tobat ialah memohon ampunan kepada Allah atas perbuatan dosa yang dilakukan. Allah swt. Telah memerintahkan kepada hamba-hambanya untuk senantiasa bertobat dan menunjukkan tata caranya serta berjanji akan mengabulkannya.

Taubat

Bertaubat

Bertaubat dalam Islam
Sesungguhnya bertobat itu tidak hanya sekedar ucapan di bibir saja, tetapi juga hatinya harus menyesal, membersihkan, dan menjauhkan diri dari dosa itu. Para ulama sepakat menentukan beberapa  syarat dalam bertobat yang harus dijalankan apabila ingin benar-benar bertobat (taubatan nasuha), yaitu sebagai berikut:

  1. Menyesali diri atas dosa-dosa yang telah lalu. 
  2. Menjauhkan diri dari dosa tersebut. Artinya, tobatnya ini tidak akan berarti apapun apabila tetap masih melakukan dosa yang sama atau tidak berhenti dari dosa itu. 
  3. Berjanji tidak akan pernah mengulangi dosa lagi sepanjang hidupnya.
Apabila anda membuat kesalahan atas berbuat aniaya kepada sesame manusia, seperti mencederainya, menyinggung kehormatannya, atau merampas hartanya, maka anda wajib menebus haknya. Apabila hal itu menyangkut masalah harta atau benda, maka anda wajib mengembalikan haknya seperti semula. Apabila menyangkut masalah kehormatan, maka anda wajib memohon maaf kepadanya. Kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghapus dan membersihkan kesalahan itu.

Dalam hal dosa seorang hamba terhadap tuhannya, khususnya yang menyangkut masalah salat, zakat, puasa, dan lain-lainnya, seseorang harus segera bertobat kepada Allah manakala ada kewajiban yang dilalaikan atau ditinggalkan. Caranya dengan mengganti atau melakukan qada bagi ibadah yang terlewat atau terabaikan sejauh kemampuan dan pelaksanaannya secara syarak dibenarkan.

Setelah bertobat dari dosa-dosa tadi, orang yang bertobat hendaknya meletakkan diri pada perasaan antara takut dan berharap. Memiliki harapan agar Allah menerima tobatnya dengan karunia dan belas kasinya serta memiliki pula perasaan takut sekiranya Allah swt. Tidak menerima tobatnya lantaran apabila tidak dilakukan secara sempurna sesuai dengan tata cara yang diperintahkan oleh Allah, maka ia tidak bertobat kepada Allah secara benar.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar