Rabu, 08 Juli 2015

Pengertian Anodontia

| Rabu, 08 Juli 2015
Pengertian Anodontia - Anodontia adalah kelainan herediter yang menyebabkan orang tidak mempunyai gigi seumur hidup sejak lahir. Kelainan ini ditentukan oleh gas resesip a yang terdapat pada kromosom X, sehingga penderita tidak mempunyai gigi dalam tulang rahang. Alelnya dominan A menentukan orang bergigi normal. Pasangan gen ini diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya seperti halnya pada butawarna. Silsilah dari suara keluarga penderita anodontia sampai keturunan ke 4.

Anodontia
Anodontia adalah suatu kelainan genetik yang langka yang ditandai dengan tidak munculnya gigi geligi tetap. Kondisi ini dibagi lagi menjadi tiga kelompok, tergantung jumlah gigi yang hilang. Pada anodontia kompleks, gigi geligi tidak muncul secara keselurhan. Anodontia parsial, yang juga dikenal sebagai hipodontia, adalah kehilangan kongenital untuk satu sampai enam gigi geligi tetap sementara oligodontia mengacu pada kehilangan lebih dari enam gigi. Hipodontia dan oligodontia diketahui lebih umum terjadi daripada kehilangan gigi secara keseluruhan yang ditemukan pada anodontia kompleks. Kecacatan ini biasanya lebih sering berkaitan dengan kondisi genetik seperti sumbing bibir, sumbing palatal, Down Syndrome dan Ectodermal dysplasia. Anodontia tida membahayakan jiwa dan kondisi ini dapat diatasi dengan implan gigi dan gigi tiruan untuk anak-anak secepatnya pada usia dua tahun. Kekurangan satu gigi atau lebih yang terjadi karena kongenital cenderung lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Anodontia, disebut juga sebagai anodontia vera, adalah suatu keadaan dimana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, baik absennya semua gigi sulung maupun gigi sulung terbentuk lengkap namun semua gigi permanen tidak terbentuk sama sekali. Bila jumlah gigi yang tidak terbentuk 6 atau kurang, keadaan ini disebut sebagai hipodontia. Sedangkan bila jumlah gigi yang tidak terbentuk 6 atau lebih, keadaan ini disebut sebagai oligodontia (Arte dan Pirinen, 2004; Wikipedia, 2011).

Penyebab anodontia, baik total maupun parsial, adalah berhubungan dengan faktor genetika, faktor lingkungan, Sotos Syndrome, Goltz Gorlin Syndrome, dan lain-lain. Pada umumnya, penderita anodontia memiliki ciri-ciri mempunyai rambut yang tipis, bahkan hampir tidak mempunyai rambut dan rahang tidak berkembang selayaknya orang normal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang lahir dalam keadaan mengalami kelainan struktur geligi yang cacat dan kelainan jumlah gigi dari jumlah normalnya termasuk didalamnya anodontia, dapat menyebabkan semakin lama struktur wajah anak tersebut terlihat lebih tua daripada umurnya, hal ini dikarenakan pada anak yang sehat pengunyahan yang baik akan merangsang otot-otot wajah berkembang dengan maksimal. Selain itu, penguyahan yang baik dan aktif pada anak akan mensuplai oksigen yang lebih banyak pada otak dan hasilnya anak akan lebih pintar dan mudah berkonsentrasi. Sedangkan pada penderita anodontia dengan jumlah gigi yang kurang daripada jumlah normalnya sistem pengunyahan tidak akan bekerja selayaknya seseorang dengan kondisi gigi yang normal.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar