Kamis, 26 November 2015

Pengertian Hadis Qudsiy

| Kamis, 26 November 2015
Pengertian Hadis Qudsiy - Rasul SAW kadang menyampaikan kepada para sahabat nasehat-nasehat dalam bentuk wahyu, akan tetapi wahyu tersebut bukanlah bagian dari ayat Al-Quran. Itulah yang biasa disebut dengan Hadis Qudsiy atau sering juga disebut dengan Hadis Ilahi atau Hadis Rabbany. Yang dimaksud dengan Hadis Qudsiy yaitu: Setiap hadis yang rasul menyandarkannya perkataannya kepada Allah'Azza wa Jalla.

Pengertian lain yang semakna dengan pengertian di atas adalah sesuatu yang dikhabarkan Allah Ta'ala kepada Nabi-Nya dengan melalui ilham atau impian yang kemudian Nabi menyampaikan makna dari ilham tersebut dengan ungkapan kata beliau sendiri.

Jumlah hadis qudsiy menurut Syihab Al-Din ibn Hajar Al-Haytami dalam Kitab Syarah Arba'in Al-Nawawiyah" tidak cukup banyak, yaitu berjumlah lebih dari seratus hadis. Hadis Qudsiy ini biasanya bercirikan sebagai berikut:

  1. ada redaksi hadis qala/yaqulu Allahu
  2. ada redaksi fi ma rawa/yarwihi anillahi tabaraka wa ta'ala 
  3. dengan redaksi lain yang semakna dengan redaksi di atas, setelah selesai penyebutan rawi yang menjadi sumber pertamanya, yakni sahabat.
Bila tidak ada tanda-tanda demikian, biasanya termasuk hadis nabawi. Dari Abi Dzarr, dari Nabi SAW, Allah SAW berfirman: Wahai hamba-hambaku, sungguh Aku mengharamkan kezaliman pada diri-Ku, (oleh karena itu) Aku menjadikannya di antara kamu sekalian hal-hal yang diharamkan, maka dari janganlah kalian pada berbuat zalim. (HR Muslim). 

Perbedaan hadis Qudsiy dengan Al-Qur'an:
  • Semua lafazh al-Qur'an adalah mutawatir, terjaga dari perubahan dan pergantian karena ia mukjizat, sedang hadis Qudsiy tidak demikian.
  • Ada larangan periwayatan al-Qur'an dengan makna, sementara hadis tidak.
  • Ketentuan hukum bagi al-Qur'an tidak berlaku bagi hadis Qudsiy, seperti larangan membacanya bagi orang yang sedang berhadas, baik kecil maupun besar.
  • Dinilai ibadah bagi yang membaca al-Qur'an sementara pada hadis Qudsiy tidak demikian.
  • Al-Qur'an bisa dibaca untuk shalat sementara hadis qudsi tidak berlaku demikian.
  • Proses pewahyuan alat-alat al-Qur'an dengan makna dan lafazh yang jelas-jelas dari Allah, sedangkan hadis Qudsiy maknanya dari Allah sementara lafazhnya dari nabi sendiri.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar