Senin, 11 April 2016

Pengertian Produk Derivatif

| Senin, 11 April 2016
Pengertian Produk Derivatif - Secara tradisional transaksi perdagangan diselesaikan dengan penyerahan barang dan pembayaran tunai. Istilah yang lazim dipakai untuk ini adalah perdagangan spot. Namun, inovasi dan rekayasa dalam bidang perdagangan dan bidang finansial terus bergulir untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan kemudahan pelaku pasar, sepanjang masih ada celah-celah peraturan yang tidak melarang untuk melakukan kegiatan tersebut. Sebagai hasilnya, lahirnya berbagai kontrak perdagangan derivatif. Kontrak-kontrak seperti ini dalam pasar finansial berlaku sebagai aset finansial.
Produk derivatif di sukai Investor
BEI akan Terbitkan Produk Derivatif

Dengan suatu kontrak, pemegang kontrak memiliki hak dan kewajiban atau pilihan untuk membeli dan menjual aset pada suatu waktu di masa depan. Harga aset tersebut diturunkan  (derived) dari harga aset pada produk yang mendasarinya (underlying product). Produk yang mendasarinya sering pula sebagai produk tradisional. Dari sinilah lahirnya sebutan produk derivatif, pasar derivatif, instrumen derivatif, aset derivatif, dan finansial derivatif.

Derivatif menunjukkan sekumpulan produk atau nama jenis produk. Sebelumya nama generik produk sebagian produk ini sudah dikenal lama. Di antaranya adalah futures contract, forwards contract, options contract, waps contract. Oleh karena itu, pemakaian dan perkembangan produk derivatif itu sedemikian cepatnya sehingga dalam beberapa hal telah menggeser posisi produk tradisional, bahkan banyak perusahaan yang memakai derivatif sebagai kegiatan utamanya.

Dalam perkembangan selanjutnya, produk derivatif telah mendorong terjadinya revolusi dalam finansial. Sekarang ini produk derivatif merupakan Instrumen finansial yang berpotensi untuk dipakai dalam mengendalikan risiko pasar, resiko perdagangan valuta asing, resiko harga saham, resiko harga komoditas tertentu, dan akhirnya dipakai pula sebagai alat spekulasi untuk meraih keuntungan besar walaupun pelaku pasar mengetahui bahwa kegiatan ini sangat berbahaya bagi bisnisnya. Pada tahun 1995 Barink Bank terpaksa dilikuidasi. Bayangkan sebuah bank yang tertua dan terbesar di Inggris tidak mampu membayar kerugian yang diderita hanya karena satu cabangnya yang beroperasi di Singapura kalah dalam spekulasi derivatif perdagangan valuta asing.

Oleh karena multimplikasi produk derivatif begitu cepat dan dan banyak, dewasa ini jumlah jenis produk derivatif sudah sulit dihitung dan sudah merupakan aktivitas utama berbagai pengguna produk tersebut, bahkan telah menggeser posisi produk tradisional (tradisional products), seperti kredit, sekuritas, deposito, dan credit subtitutes berupa aksep, garansi, dan Letter of Credit (L/C). Produk derivatif dapat diturunkan dari on-balance sheet transactions maupun dari off-balance sheet transactions.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar