Jumat, 29 April 2016

Pengertian Shalat Sunnah

| Jumat, 29 April 2016
Pengertian Shalat Sunnah - Pengertian shalat telah dijelaskan pada bab sebelumnya, adapun sunnah yang dimaksud dalam hal ini ialah hukumnya yang sunnah, adapun arti dari sunnah dalam hal ini ialah diberikan pahala bagi pelaksanaannya dan yang meninggalkannya tidak disiksa.
Pengertian Shalat Sunnah

Shalat Sunnah adalah
Tujuan sunnah sendiri menurut Sayyid Sabiq, ialah untuk menambah hal-hal yang fardu, yakni ketika ibadah shalat yang fardu terdapat kekurangan maka ibadah shalat yang fardu terdapat kekurangan maka ibadah shalat yang sunnah akan menambal kekurangan dari shalat fardu tersebut.

Shalat sunnah pada umumnya dikerjakan dua rakaat. Apabila lebih dari dua rakaat, pada umumnya juga dikerjakan dengan dua rakaat salam lantas dilanjutkan lagi dengan dua rakaat salam. Cara mengerjakan shalat sunnah tidak berbeda dengan cara mengerjakan shalat fardu. Sudah tentu, yang membedakan adalah niatnya, dan untuk beberapa shalat sunnah tertentu dengan bacaan tertentu pula.

Dasar pelaksanaan shalat sunnah sangat kuat dan mendasar. Shalat sunnah didasarkan oleh hadis dan sunnah Nabi Muhammad saw. Jadi shalat sunnah ini bukan shalat yang hanya dibuat-buat tetapi shalat yang berdasarkan pada dalil-dalil naqli.

Dalil tersebut yang kemudian dijabarkan oleh para ulama dan umara yang disampaikan pada seluruh umat muslim, baik itu jenis maupun tata cara pelaksanaannya yang sesuai dengan hadis dan sunnah.

Adapun keutamaan shalat sunnah secara umum adalah untuk mendekatkan diri dengan Allah swt. Menjadikan si pelakunya sebagai orang-orang yang dicintaiNya, meningkatkan derajat dan martabat serta menjernihkan akal pikiran setiap pelakunya.

Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Allah swt. di dalam hadis qudsi-Nya yang artinya: "Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya Allah swt berfirman: Hamba ku senantiasa mendekatkan diri kepada Ku dengan melakukan hal-hal yang sunnah, sehingga Aku menyayangi dan mencintainya. Karenanya Akulah yang menjadi pendengarnya yang mendengar, Akulah yang jadi penglihatannya untuk melihat, Akulah yang jadi lidahnya dengannya ia berkata, apabila ia meminta sesuatu kepadaKu, niscaya Aku menolongnya. Ibadah yang dilakukannya kepadaku yang paling aku senang adalah menunaikan kewajibannya dengan sebaik-baiknya untuk-Ku.

Di antara rahmat Allah swt. Kepada hambaNya adalah bahwa Allah swt. Mensyariatkan bagi setiap kewajiban, sunnah yang sejenisnya; agar orang mukmin bertambah imannya dengan melakukan yang sunnah dan menyempurnakan yang wajib pada hari kiamat, karena kewajiban-kewajiban mungkin ada yang kurang, anjuran untuk melaksanakan shalat sunnah antara lain berdasarkan hadis dari Rabiah bin Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah memerintahkan kepada saya dengan sabdanya.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar