Minggu, 21 Agustus 2016

Pengertian Wiraswasta

| Minggu, 21 Agustus 2016
Pengertian Wiraswasta - Istilah wiraswasta sering di pakai tumpang tindih dengan istilah wirausaha. Di dalam berbagai literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha, demikian pula menggunakan wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.
Pengertian Wiraswasta

wiraswasta adalah

Seorang pelopor yang gigih mengintrodusir dan memasyarakatkan istilah Wiraswasta ini adalah DR. Suparman Sumahawijaya sejak tahun 1967 melalui berbagai macam ceramah. DR. Suparman S. sebagai dosen Fakultas Ekonomi UNPAD sangat menekankan peluang kelompok kreatif entrepreneur Indonesia untuk mengangkat bangsa Indonesia dari lembah kemiskinan.

Istilah Wiraswastawan ada yang menghubungkannya dengan istilah saudagar. Walaupun sama artinya dalam bahasa Sansekerta, tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira, swa, dan sta, masing-masing berarti: wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak, swa artinya, sendiri, dan sta artinya berdiri.

Sedangkan saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar artinya akal. Jadi, saudagar berarti seribu akal. (Taufik Rashid, 1981: 4).

Bertolak dari ungkapan etimologis di atas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri (Wasty Soemanto, 1984: 43).

Manusia wiraswasta mempunyai kekuatab mental yang tinggi sehingga memungkinkan ia melompat dan meluncur maju ke depan di luar kemampuan rata-rata, adakalanya wiraswastawan tidak berpendidikan tinggi.

Lihatlah nama-nama seperti Henry Ford, Thomas Edison, Philips, Krupp, Mitsui, Sciciro Honda, Bahrudin, Pardede dan sebagainya, Di antara mereka itu ada yang berasal dari kaum bangsawan, sarjana, tetapi kebanyakan termasuk orang yang tidak tinggi sekolahnya.

Melihat pada pengertian-pengertian di atas, maka DR Daoed Yoesoef (1981: 78) menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:

  1. Memipin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek fungsionil sebagai berikut: a) Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara bagian (co-owner); b) mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau menage, c) menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung resiko ekonomi yang sulit di ukur secara kuantitatif dan kualitatif, d) mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombinasi baru, jadi disini wiraswasta sebagai pionir, tokoh yang dinamis, organisator, koordinator, e) penemu (inovator), peniru (imitator), dan yang berhubungan dengan ini, penyalur memindahkan teknologi.
  2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal.
  3. Membawa usaha ke arah kemajuan, perluasan, perkembangan, melalui jalan kepemimpinan ekonomi, demi: a) kenaikan prestise, b) kebebasan (independency), kekuasaan dan kehormatan; c) kontiunitas usaha.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar