Selasa, 27 September 2016

Pengertian Berpikir

| Selasa, 27 September 2016
Pengertian Berpikir - Berpikir ialaha kemampuan untuk meletakkan hubungan dari bagian-bagian pengetahuan kita. Pikiran (rasio, akal budi) adalah kemampuan psikis untuk meletakkan hubungan dari bagian-bagian pengetahuan kita.
Pengertian Berpikir

Berpikir adalah
Kita membedakan pengetahuan yang tampak kalut khaotis, dari pengetahuan yang tersusun secara rapi berkat daya pikir. Maka berpikir itu merupakan pekerjaan psikis yang sangat dinamis dan misterius. Namun misteri itu tidak pernah di buka, sebab yang penting bagi kita ialah: untuk dapat memahami makna dari gangguan-gangguan fungsi berpikir, sebaiknya kita memahami dahulu arti berpikir itu.

Berpikir yang murni adalah berpikir dengan jalan: mengajukan runtunan pertanyaan dan jawaban. Sebab, pertanyaan itu menjadi alat bantu paling penting bagi berfikir secara arif. Dengan pertanyaan-pertanyaan kita bisa menjadi lebih dalam permasalahannya, dan menemukan jawaban lebih banyak. Ringkasnya, pertanyaan-pertanyaan itu mengembangkan daya fikir kita. Selanjutnya, pembahasan mengenai berpikir itu menyangkut masalah; pengertian, bahasa, intelegensi, dan adaptasi.

Berpikir konkrit adalah berpikir dalam kepastian; yaitu kepastian dalam dimensi ruang waktu tempat tertentu.

Bepikir abstrak ialah berpikir dalam ketidak berhinggaan, sebab bisa dibesarkan atau disempitkan keluasannya.

Berfikir klasifikatoris adalah berpikir dengan menggunakan pengaturan menurut kelas-kelas atau golongan-golongan tertentu. Termashur mengenai hal ini adalah logika formal dan logika Aristoteles.

Metode berpikir yang bertolak dari pengertian yang lebih rendah melompat pada pengertian yang lebih tinggi, disebut induksi. Cara berpikir sedemikian itu disebut pula sebagai berpikir sintetis; yaitu berpikir berangkat dari pengetahuan yang khusus dan fakta-fakta yang unik, sampai pada pengertian yang umum dengan ciri-ciri umum.

Sebaliknya, metode berpikir yang bertolak pada pengertian lebih tinggi/umum, untuk kemudian melompat pada pengertian yang lebih rendah, disebut deduksi. dari anggapan atau proposisi umum, orang menuju pada anggapan yang lebih khusus. Berpikir sedemikian ini juga disebut sebagai berpikir analitis. Jika orang berusaha mencari hubungan macam-macam peristiwa atas dasar persamaan atau kemiripannya, maka ini disebut berpikir analogis.

Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya kita berpikir praktis, yang disebut dengan berpikir pendek; yaitu berpikir cepat-cepat, dangkal, tidak mendalam, sering kurang logisdan tidak murni; juga sering ditentukan oleh asosiasi-asosiasi kebetulan. Lawan berpikir pendek ialah berpikir ilmiah dan berpikir refleksi; yaitu: berpikir dalam hubungan yang lebih luas dan jaringan yang lebih halus, dengan titik pandangan yang lebih jauh dan lebih luas, mengandung unsur-unsur bagin lebih banyak; dan abtraksi yang lebih tinggi, punya pengertian yang lebih kompleks dan disertai verifikasi serta pembuktian. Berpikir ilmiah itu juga disebut sebagai berpikir arif bijaksana.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar